Selasa, 30 Maret 2010

Limbah B3 dan Non B3 Solusi PT. Tenang Jaya Sejahtera

Pengelolaan Limbah B3


Dalam upaya penanganan limbah B3, pengindentifikasian karakteristik berbahaya dan beracun dari limbah suatu bahan yang dicurigai, merupakan langkah awal yang paling mendasar. Dengan diketahuinya karakteristik limbah, maka suatu upaya penanganan terpadu akan dapat diterapkan. Yang terdiri dari pengendalian, pengurangan, pengumpul, penyimpanan, pengangkutan, pengolahan dan pembuangan akhir.

Strategi penanganan untuk mengoptimalkan sistem pengelolaan, adalah :

1. Hazardous waste minimization, adalah mengurangi sampai seminimum mungkin jumlah limbah kegiatan industri.

2. Daur ulang dan recovery. Untuk cara ini dimaksudkan memanfaatkan kembali sebagai bahan baku dengan metoda daur ulang

3. Proses pengolahan. Proses ini untuk mengurangi kandungan unsur beracun sehingga tidak berbahaya dengan cara mengolahnya secara fisik, kimia dan biologis.

4. Secured landfill. Cara ini mengkonsentrasikan kandungan limbah B3 dengan fiksasi kimia dan pengkapsulan, untuk selanjutnya dibuang ke tempat pembuangan aman

5. Proses detoksifikasi dan netralisasi. Untuk menetralisasi kadar racun.

6. Incinerator , yaitu memusnahkan dengan cara pembakaran pada alat pembakar khusus.

Pengelolaan limbah B3 merupakan suatu kegiatan yang mencakup penyimpanan, pengumpulan, pengangkutan, pengolahan dan penimbunan akhir.

Tujuan dari pengelolaan limbah B3 untuk melindungi kesehatan masyarakat dan mencegah pencemaran lingkungan. Selain itu untuk melindungi air tanah yang disebabkan cara penanganan limbah B3 yang belum memadai.

Cara yang dilaksanakan dengan mengendalikan elemen fungsional dan menetapkan pola pengelolaannya.

Pengertian Limbah dan Polusi

. Pengertian Limbah dan Polusi

Pengertian Limbah atau Sampah

Limbah atau sampah yaitu limbah atau kotoran yang dihasilkan karena pembuangan sampah atau zat kimia dari pabrik-pabrik. Limbah atau sampah juga merupakan suatu bahan yang tidak berarti dan tidak berharga, tapi kita tidak mengetahui bahwa limbah juga bisa menjadi sesuatu yang berguna dan bermanfaat jika diproses secara baik dan benar. Limbah atau sampah juga bisa berarti sesuatu yang tidak berguna dan dibuang oleh kebanyakan orang, mereka menganggapnya sebagai sesuatu yang tidak berguna dan jika dibiarkan terlalu lama maka akan menyebabkan penyakit padahal dengan pengolahan sampah secara benar maka bisa menjadikan sampah ini menjadi benda ekonomis.

Pengertian Polusi

Polusi adalah sejenis gas yang dapat membahayakan yang berasal atau dihasilkan oleh asap-asap baik dari asap kendaraan bermotor maupun asap-asap sisa pembakaran dari pabrik-pabrik tertentu. Jarang sekali kita temui keadaan dijalan yang bersih tanpa adanya polusi dari asap kendaraan bermotor. Polusi juga dapat menimbulkan penyakit, karena didalam polusi itu terkandung virus-virus penyakit yang dapat membahayakan kesehatan kita. Banyak warga yang mengeluh akibat adanya polusi, sampai sekarangpun belum ada cara yang ampuh untuk menangani polusi, karena semakin hari semakin banyak orang yang mengendarai kendaraan berotor sehingga makbanyak pula asap-asap yang dihasilkan dan hal itu akan menyebabkan polusi udara.

II. Jenis-jenis limbah

Jika didasarkan asalnya, limbah dikelompokkan menjadi 2 yaitu :

1. Limbah Organik

Limbah ini terdiri atas bahan-bahan yang besifat organik seperti dari kegiatan rumah tangga, kegiatan industri. Limbah ini juga bisa dengan mudah diuraikan melalui proses yang alami. Limbah pertanian berupa sisa tumpahan atau penyemprotan yang berlebihan, misalnya dari pestisida dan herbisida, begitu pula dengan pemupukan yang berlebihan. Limbah ini mempunyai sifat kimia yang setabil sehingga zat tersebut akan mengendap kedalam tanah, dasar sungai, danau, serta laut dan selanjutnya akan mempengaruhi organisme yang hidup didalamnya. Sedangkan limbah rumah tangga dapat berupa padatan seperti kertas, plastik dan lain-lain, dan berupa cairan seperti air cucian, minyak goreng bekasdan lain-lain. Limbah tersebut ada yang mempunyai daya racun yang tinggi misalnya : sisa obat, baterai bekas, dan air aki. Limbah tersebut tergolong (B3) yaitu bahan berbahaya dan beracun, sedangkan limbah air cucian, limbah kamar mandi, dapat mengandung bibit-bibit penyakit atau pencemar biologis seperti bakteri, jamur, virus dan sebagainya.

2. Limbah Anorganik

Limbah ini terdiri atas limbah industri atau limbah pertambangan. Limbah anorganik berasal dari sumber daya alamyang tidak dapat di uraikan dan tidak dapat diperbaharui. Air limbah industri dapat mengandung berbagai jenis bahan anorganik, zat-zat tersebut adalah :

Garam anorganik seperti magnesium sulfat, magnesium klorida yang berasal dari kegiatan pertambangan dan industri.

Asam anorganik seperti asam sulfat yang berasal dari industri pengolahan biji logam dan bahan bakar fosil.

Adapula limbah anorganik yang berasal dari kegiatan rumah tangga seperti botol plastik, botol kaca, tas plastik, kaleng dan aluminium.

Jika berdasarkan sumbernya limbah dikelompokkan menjadi 3 yaitu :

1. Limbah Pabrik

Limbah ini bisa dikategorikan sebagai limbah yang berbahaya karena limbah ini mempunyai kadar gasyang beracun, pada umumnya limbah ini dibuang di sungai-sungai disekitar tempat tinggal masyarakat dan tidak jarang warga masyarakat mempergunakan sungai untuk kegiatan sehari-hari, misalnya MCK(Mandi, Cuci, Kakus) dan secara langsung gas yang dihasilkan oleh limbah pabrik tersebut dikonsumsi dan dipakai oleh masyarakat.

2. Limbah Rumah Tangga

Limbah rumah tangga adalah limbah yang dihasilkan oleh kegiatan rumah tangga limbah ini bisa berupa sisa-sisa sayuran seperti wortel, kol, bayam, slada dan lain-lain bisa juga berupa kertas, kardus atau karton. Limbah ini juga memiliki daya racun tinggi jika berasal dari sisa obat dan aki.

3. Limbah Industri

Limbah ini dihasilkan atau berasal dari hasil produksi oleh pabrik atau perusahaan tertentu. Limbah ini mengandung zat yang berbahaya diantaranya asam anorganik dan senyawa orgaik, zat-zat tersebut jika masuk ke perairan maka akan menimbulkan pencemaran yang dapat membahayakan makluk hidup pengguna air tersebut misalnya, ikan, bebek dan makluk hidup lainnya termasuk juga manusia

III. Cara menangani limbah

Pertama dengan cara didaur ulang

Dijual kepasar loak atau tukang rongsokan yang biasa lewat di depan rumah – rumah. Cara ini bisa menjadikan limbah atau sampah yang semula bukan apa-apa sehingga bisa menjadi barang yang ekonomisdan bisa menghasilkan uang. Dapat juga dijual kepada tetangga kita yang menjadi tukang loak ataupun pemulung. Barang-barang yang dapat dijual antara lain kertas-kertas bekas, koran bekas, majalah bekas, botol bekas, ban bekas, radio tua, TV tua dan sepeda yang usang.

Dengan cara pembakaran

Cara ini adalah cara yang paling mudah untuk dilakukan karena tidak membutuhkan usaha keras. Cara ini bisa dilakukan dengan cara membakar limbah-limbah padat misalnya kertas-kertas dengan menggunakan minyak tanah lalu dinyalakan apinya.

Kelebihan cara membakar ini adalah :

1. Mudah dan tidak membutuhkan usaha keras

2. Membutuhkan tempat atau lokasi yang cukup kecil

3. Dapat digunakan sebagai sumber energi baik untuk pembangkit uap air panas, listrik dan pencairan logam.

IV. Cara Menangani Polusi Akibat Kendaraan Bermotor

Bagi banyak daerah perkotaan, usaha melengkapi kendaraan, seperti angkutan kota, skuter, dan mobil dengan perangkat kendali yang canggih, walaupun efektif tidak mengurangi pencemaran udara dengan cukup cepat dan menyeluruh. Kota-kota ini telah menjalankan berbagai program mulai dari pemberlakuan hari tanpa berkendaraan, sampai pelarangan parkir di kota yang kesemuanya dikenal dengan istilah “upaya pengendalian transportasi”(“transportasi control measures/”TCM”). Banyak TCM dipusatkan pada pengurangan kepadatan lalu lintas, dengan menggunakan sistem yang berkisar dari metode fisik, seperti lampu lalu lintas yang terkoordinasi, jalan satu arah dan bermobil patungan atau jalur bus yang terpisah, sampai metode penggunaan insentif ekonomi, misalnya ”tarif jalur padat” yang mengharuskan pengemudi membayar jika melalui jalan raya di saat lalu lintas padat.

Larangan Masuk. Pada tahun 1977 Buenos Aires melarang kendaraan pribadi memasuki jalan-jalan pusat keramaian kota pada pukul 10 pagi sampai 7 malam pada hari-hari kerja. Bus dan taksi diperbolehkan hanya pada beberapa jalan tertentu. Larangan ini mengatasi kepadatan lalu lintas dan pencemaran udara yang disebabkan oleh satu juta orang.

V. Dampak Limbah

A. Dampak terhadap kesehatan

Dampaknya yaitu dapat menebabkan atau menimbulkan panyakit. Potensi bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan adalah sebagai berikut:

1. Penyakit diare dan tikus, penyakit ini terjadi karena virus yang berasal dari sampah dengan pengelolaan yang tidak tepat

2. Penyakit kulit misalnya kudis dan kurap

B. Dampak terhadap lingkungan

Cairan dari limbah – limbah yang masuk ke sungai akan mencemarkan airnya sehingga mengandung virus-virus penyakit. Berbagai ikan dapat mati sehingga mungkin lama kelamaan akan punah. Tidak jarang manusia juga mengkonsumsi atau menggunakan air untuk kegiatan sehari-hari, sehingga menusia akan terkena dampak limbah baik secara langsung maupun tidak langsung. Selain mencemari, air lingkungan juga menimbulkan banjir karena banyak orang-orang yang membuang limbah rumah tanggake sungai, sehingga pintu air mampet dan pada waktu musim hujan air tidak dapat mengalir dan air naik menggenangi rumah-rumah penduduk, sehingga dapat meresahkan para penduduk.

VI. Kesimpulan

Pada dasarnya polusi dan limbah adalah sejenis kotoran yang berasal dari hasil pembuangan dan itu mengakibatkan dampak bagi lingkungan di sekitar tetapi sekarang banyak ditemukan cara atau solusi untuk menangani dampak-dampak yang dihasilkan oleh pousi dan limbah, meskipun demikian pada kenyataannya cara atau solusi tersebut tidak ada hasilnya karena masih banyak asap-asap polusi dan masih banyak pula kita jumpai limbah atau sampah disungaidan didarat yang dapat pula menimbulkan banjir.

Pengertian Limbah B3


Limbah B3 adalah setiap limbah yang mengandung bahan berbahaya dan/atau beracun yang karena sifat dan/atau konsentrasinya dan atau jumlahnya, baik secara langsung maupun secara tidak langsung dapat merusak dan/atau mencemarkan lingkungan hidup dan/atau dapat membahayakan manusia.

Sumber limbah B3 adalah, setiap orang atau Badan Usaha yang menghasilkan Limbah B3 dan menyimpannya untuk sementara waktu di dalam lokasi kegiatan sebelum Limbah B3 tersebut diserahkan kepada pihak yang bertanggungjawab untuk dikumpulkan dan diolah

Limbah B3 dapat berbentuk padat, cair dan gas yang dihasilkan baik dari proses produksi maupun proses pemanfaatan produksi industri tersebut yang mempunyai sifat berbahaya dan sifat beracun terhadap ekosistem

Pengelompokan limbah B3 dapat dikategorikan berdasarkan sifatnya yaitu yang bersifat flamable (mudah terbakar), explosive (mudah meledak), corrosive (menimbulkan karat), oxidizing waste (buangan pengoksidasi), infectious waste (buangan penyebab penyakit), toxic waste (buangan beracun)

Pola penanganan limbah industri harus bersifat terintegrasi, dimulai dari sumbernya, pewadahan di tempat, pengumpulan, pengangkutan, penyimpanan, pengolahan sampai dengan pengolahan akhir yang dilakukan secara aman, sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan.

Strategi penanganan untuk mengoptimalkan sistem pengelolaan, adalah hazardous waste minimization, daur ulang dan recovery, proses pengolahan, secured landfill, proses detoksifikasi dan netralisasi, incinerator

Pengelolaan limbah B3 merupakan suatu kegiatan yang mencakup penyimpanan, pengumpulan, pengangkutan, pengolahan dan penimbunan akhir.

Tujuan dari pengelolaan limbah B3 adalah untuk melindungi kesehatan masyarakat dan mencegah pencemaran lingkungan.

Daur Ulang Air Limbah


Daur Ulang Air Limbah (Anto Tri Sugiarto)
Maraknya berbagai kegiatan industri di Indonesia mengakibatkan cadangan air tanah di beberapa daerah mengalami kekeringan. Eksploitasi air tanah yang berlebihan di beberapa kota besar seperti Jakarta, Semarang, dan Surabaya, mengakibatkan terjadinya intrusi air laut dan penurunan permukaan tanah akibat kosongnya sungai-sungai air di bawah tanah.

Beberapa cara mengatasi krisis air seperti reboisasi hutan gundul dan penyuntikan air pada sungai-sungai kering di bawah tanah pada musim hujan telah dilakukan. Namun, hal ini belum dapat menyelesaikan masalah karena cadangan air tanah tetap tidak akan dapat terpenuhi selama eksploitasi air tanah yang dilakukan pihak industri tetap berlangsung.

Agar kegiatan industri tetap berlangsung dan kebutuhan masyarakat akan air bersih dapat terpenuhi metode daur ulang air limbah merupakan langkah konkret yang harus dilakukan. Dewasa ini teknologi ozon muncul sebagai teknologi tepat guna dalam proses daur ulang air limbah industri dan domestik.

Pengolahan air limbah

Pengolahan air limbah pada umumnya dilakukan dengan menggunakan metode Biologi. Metode ini merupakan metode yang paling efektif dibandingkan dengan metode Kimia dan Fisika. Proses pengolahan limbah dengan metode Biologi adalah metode yang memanfaatkan mikroorganisme sebagai katalis untuk menguraikan material yang terkandung di dalam air limbah. Mikroorganisme sendiri selain menguraikan dan menghilangkan kandungan material, juga menjadikan material yang terurai tadi sebagai tempat berkembang biaknya. Metode pengolahan lumpur aktif (activated sludge) adalah merupakan proses pengolahan air limbah yang memanfaatkan proses mikroorganisme tersebut.

Dewasa ini metode lumpur aktif merupakan metode pengolahan air limbah yang paling banyak dipergunakan, termasuk di Indonesia, hal ini mengingat metode lumpur aktif dapat dipergunakan untuk mengolah air limbah dari berbagai jenis industri seperti industri pangan, pulp, kertas, tekstil, bahan kimia dan obat-obatan. Namun, dalam pelaksanaannya metode lumpur aktif banyak mengalami kendala, di antaranya, (1) diperlukan areal instalasi pengolahan limbah yang luas, mengingat proses lumpur aktif berlangsung dalam waktu yang lama, bisa berhari-hari, (2) timbulnya limbah baru, di mana terjadi kelebihan endapan lumpur dari pertumbuhan mikroorganisme yang kemudian menjadi limbah baru yang memerlukan proses lanjutan.

Areal instalasi yang luas berarti dana investasi cukup besar, akibatnya pemanfaatan teknologi lumpur aktif menjadi tidak efisien di Indonesia, ditambah lagi dengan proses operasional yang rumit mengingat proses lumpur aktif memerlukan pengawasan yang cukup ketat seperti kondisi suhu dan bulking control proses endapan.

Limbah baru merupakan masalah utama dari penerapan metode lumpur aktif ini. Limbah yang berasal dari kelebihan endapan lumpur hasil proses lumpur aktif memerlukan penanganan khusus. Limbah ini selain mengandung berbagai jenis mikroorganisme juga mengandung berbagai jenis senyawa organik yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme. Pengolahan limbah endapan lumpur ini sendiri memerlukan biaya yang tidak sedikit. Sedikitnya 50 persen dari biaya pengolahan air limbah dapat tersedot untuk mengatasi limbah endapan lumpur yang terjadi. Akibatnya, kebanyakan di Indonesia limbah endapan lumpur ini biasanya langsung dibuang ke sungai atau ditimbun di TPA (tempat pembuangan akhir) bersama dengan sampah lainnya.

Daur ulang air limbah

Pada tahun 1994 dalam sebuah jurnal international water science technology, Hidenari yasui dari Kurita Co, Jepang, memperkenalkan sebuah proses inovasi pengolahan air limbah dengan mereduksi jumlah endapan lumpur yang dihasilkan dari proses pengolahan lumpur aktif. Proses inovasi tersebut kemudian dikenal dengan proses pengolahan air limbah emisi zero (zero emission). Hidenari yasui berhasil mereduksi hampir 100 persen dari limbah endapan lumpur dengan menerapkan teknologi ozon pada proses pengolahan air limbah lumpur aktif.

Bagan pengolahan air limbah lumpur aktif dengan penerapan sistem ozon dapat dilihat pada Gambar 1. Pada sistem ini sebagian endapan lumpur diambil untuk melalui proses ozonisasi dalam chamber ozon proses. Selanjutnya endapan lumpur tadi dikembalikan pada chamber lumpur aktif. Melalui proses ozonisasi endapan lumpur tadi menjadi material yang mudah untuk diuraikan dan direduksi oleh mikroorganisme. Dalam chamber lumpur aktif bersamaan dengan proses penguraian air limbah material oleh mikroorganisme, terjadi pula proses penguraian endapan lumpur hasil proses tersebut, sehingga tercipta sistem praktis pengolahan air limbah.

Ozon yang merupakan spesis aktif dari oksigen memiliki oksidasi potential 2.07V, lebih tinggi dibandingkan chlorine yang hanya memiliki oksidasi potential 1.36V. Dengan oksidasi potential yang tinggi ozon dapat dimanfaatkan untuk membunuh bakteri (strilization), menghilangkan warna (decoloration), menghilangkan bau (deodoration), menguraikan senyawa organik (degradation).

Dengan kemampuan multifungsi yang dimilikinya ozon dapat menguraikan endapan lumpur yang sebagian besar kandungannya adalah bakteri dan senyawa-senyawa organik seperti phenol, benzene, atrazine, dioxin, dan berbagai zat pewarna organik yang tidak dapat teruraikan dalam proses lumpur aktif.

Ozon membunuh bakteri dengan cara merusak dinding sel bakteri sekaligus menguraikan bakteri tersebut (Collignon, 1994). Hal ini berbeda dengan chlorine yang hanya mampu membunuh bakteri saja. Ozon juga mampu membunuh bakteri tipe filamen seperti bakteri S Natans, M Parvicella, Thiotrix I dan II penyebab bulking di mana zat padat dan zat cair sulit terpisahkan pada kolam pengendapan.

Dengan menerapkan teknologi ozon pada pengolahan air limbah lumpur aktif didapatkan sistem praktis pengolahan air limbah. Beberapa keuntungan penerapan sistem ini adalah lumpur endapan dapat dihilangkan sehingga pengolahan lanjutan dan/atau pencemaran sungai dapat dihindarkan, bulking dapat dihilangkan sehingga sistem proses lumpur aktif berjalan stabil, dan air limbah dapat didaur ulang.

Dengan menerapkan sistem ini didapatkan air bersih yang tidak lagi mengandung senyawa organik beracun dan bakteri yang berbahaya bagi kesehatan. Air tersebut dapat dipergunakan kembali sebagai sumber air untuk kegiatan industri selanjutnya. Diharapkan pemanfaatan sistem daur ulang air limbah akan dapat mengatasi permasalahan persediaan cadangan air tanah demi kelangsungan kegiatan industri dan kebutuhan masyarakat akan air. Semoga.




50 Tips Jadikan Bumi Tempat yang Lebih Baik

Sebenarnya kita tidak memerlukan perubahan yang radikal untuk membantu Bumi ini menjadi lebih bersahabat. Ubahlah beberapa rutinitas yang dapat menurunkan “Jejak karbon Anda”. Yang pada akhirnya akan menghemat uang Anda juga. Tetapi yang terpenting adalah kita memberi­kan anak cucu kita tempat yang lebih baik untuk ditinggali.

Makanan dan Minuman

1. Kurangi konsumsi daging - bervegetarian adalah yang terbaik! Berdasarkan penelitian, un­tuk menghasilkan 1 kg daging, sumber daya yang dihabiskan setara dengan 15 kg gandum. Bayangkan bagaimana kita bisa menyelamatkan bumi dari kekuran­gan pangan jika kita bervegetarian. Pe­ternakan juga penyumbang 18% “jejak karbon” dunia, yang mana lebih besar dari sektor transportasi (mobil, mo­tor, pesawat,dll). Belum ditambah lagi dengan bahaya gas-gas rumah kaca tambahan yang dihasilkan oleh aktifi­tas peternakan lainnya seperti metana yang notabene 23 kali lebih berbahaya dari CO2 dan gas NO yang 300 kali leb­ih berbahaya dari CO2. Dan yang pasti banyak manfaat kesehatandan spiritual dari bervegetarian. Anda akan menjadi lebih sehat dan pengasih.

2. Makan dan masaklah dari bahan yang masih segar. Menghindari makanan yang sudah diolah atau dikemas akan menurunkan energi yang terbuang akibat proses dan transportasi yang berulang-ulang. Makanan segar juga lebih sehat bagi tubuh kita.

3. Beli produk lokal, hasil pertanian lokal sangat murah dan juga sangat menghemat energi, terutama jika kita menghitung energi dan bi­aya transportasinya. Makanan organik lebih ramah lingkungan, tetapi periksa juga asalnya. Jika diimpor dari daerah lain, kemungkinan emisi karbon yang dihasilkan akan lebih besar dari pada manfaatnya.

4. Daur ulang aluminium, plastik, dan kertas. Akan lebih baik lagi jika Anda bisa menggunakannya berulang-ulang. Energi untuk membuat satu kaleng alumunium setara dengan energi untuk menyalakan TV selama 3 jam.

5. Beli dalam kemasan besar. Akan jauh lebih murah, juga menghe­mat sumber daya untuk kemasan. Jika terlalu banyak, ajaklah teman atau saudara Anda untuk berbagi saat mem­belinya.

6. Matikan oven Anda beberapa menit sebelum waktunya. Jika tetap dibiarkan tertutup, maka panas tersebut tidak akan hilang.

7. Hindari fast food. Fast food meru­pakan penghasil sampah terbesar di dunia. Selain itu konsumsi fast food juga buruk untuk kesehatan Anda.

8. Bawa tas yang bisa dipakai ulang. Bawalah sendiri tas belanja Anda, dengan demikian Anda mengu­rangi jumlah tas plastik/kresek yang diperlukan. Belakangan ini beberapa pusat perbelanjaan besar di Indonesia sudah mulai mengedukasi pelanggan­nya untuk menggunakan sistem seperti ini. Jadi sambutlah itikad baik mereka untuk menyelamatkan lingkungan.

9. Gunakan gelas yang bisa dicuci. Jika Anda terbiasa dengan cara modern yang selalu menyajikan minum bagi tamu dengan air atau kopi dalam kemasan. Beralihlah ke cara lama kita. Dengan menggunakan gelas kaca, keramik, atau plastik food grade yang bisa kita cuci dan dipakai ulang.

10. Berbelanjalah di lingkungan di sekitar Anda. Akan sangat menghemat biaya tansportasi dan BBM Anda.

11. Tanam pohon setiap ada kesempatan. Baik di lingkungan atau pundengan berpartisipasi dalam program penanaman pohon. Bisa dengan menyumbang bibit, dana, dll. Tergantung kesempatan dan kemam­puan Anda masing-masing.

Di Rumah

12. Turunkan suhu AC Anda. Hindari penggunaan suhu maksimal. Gunakan AC pada tingkatan sampai kita merasa cukup nyaman saja. Dan cegah kebocoran dari ruangan ber-AC Anda. Jangan biarkan ada celah yang terbuka jika Anda sedang menggunakan AC Anda karena hal tersebut akan membuat AC bekerja lebih keras untuk mendinginkan ruangan Anda. Pada akhirnya hal ini akan menghemat tagihan listrik Anda.

13. Gunakan timer untuk menghindari lupa mematikan AC. Gunakanlah timer sesuai dengan kebiasaan Anda. Misalnya jam kantor Anda adalah pukul 8.00 sampai 17.00. Set timer AC Anda sesuai dengan jam kantor tersebut. Dengan begitu tidak ada lagi insiden lupa mematikan AC hingga keesokan harinya.

14. Gunakan pemanas air tenaga surya. Meskipun lebih mahal, dalam jangka panjang hal ini akan menghemat tagihan listrik Anda. (Bahkan saat ini sudah ada penerang jalan dengant enaga surya).

15. Matikan lampu tidak terpakai dan jangan tinggalkan air menetes. Selain menghemat energi dan air bersih, ini akan menghemat ba­nyak tagihan Anda.

16. Gunakan lampu hemat energi. Meskipun lebih mahal, rata-rata mereka lebih kuat 8 kali dan lebih hemat hingga 90% dari lampu pijar biasa.

17. Maksimalkan pencahayaan dari alam. Gunakan warna terang di tembok, gunakan genteng kaca diplafon, maksimalkan pencahayaan melalui jendela.

18. Hindari posisi stand by pada elektronik Anda! Jika semua peralatan rumah tangga kita matikan (Bukan dalam posisi stanby) maka kita akan mengurangi emisi CO2 yang luar biasa dari penghematan ener­gi listrik. Gunakan colokan lampu yang ada tombol on-off-nya. Atau cabut kabel dari sumber listriknya.

19. Jika pengisian ulang baterai anda sudah penuh, Segera cabut!. Telepon genggam, pencukur elektrik, sikat gigi eleltrik, kamera, dll. Jika sudah penuh segera cabut.

20. Kurangi waktu dalam membuka lemari es Anda. Untuk setiap menit Anda membuka pintu lemari es. Akan diperlukan3 menit fuII energi untuk mengembalikan suhu kulkas ke suhu yang diinginkan.

21. Jangan membeli bunga potong. Jika daerah Anda bukan penghasil bunga hias, maka bisa dipastikan bunga itu dikirim dari tempat lain. Hal ini akan menghasilkan ‘Jejak karbon” yang besar.

22. Potong makanan dalam ukuran yang lebih kecil. Ukuran potongan yang lebih kecil akan menggunakan energi lebih sedikit untuk memasaknya.

23. Gunakan air dingin untuk mencuci dan cucilah dalam jumlah banyak. Jika Anda memiliki keluarga kecii, tidaklah perlu setiap hari mencuci. Kumpulkanlah sampai kapa­sitas mesin cuci Anda terpenuhi, hal ini akan menghemat air, mengurangi pemakaian listrik dan juga mengurangi pencemaran akibat deterjen Anda.

24. Gunakan deterjen dan pembersih ramah lingkungan. Saat ini mungkin harganya memang lebih mahal. Tetapi bila Anda mampu, lakukanlah demi masa depan anakcucu kita.

25. Gunakan ulang perabotan rumah Anda. Jika Anda sudah bosan dengan perabotan Anda, Anda bisa melakukan obral di ga­rasi rumah, berikan kepada orang lain. Atau bawa ke pengerajin untuk dimodi­fikasi sesuai keinginan Anda.

26. Donasikan mainan yang sudah tidak pantas untuk umur anak Anda.

27. Jika menggunakan deodorant atau produk-produk semprot lainnya, jangan menggunakan aerosol. Pilihan spray dengan kemasan botol kaca akan lebih baik. Aerosol juga penyumbang besar dalam pencemaran udara kita.

Dalam Pekerjaan

28. Makan siang dikantor. Jika kita sering makan diluar kan­tor dengan bungkusan dan rutin, lebih baik jika Anda membeli kotak makan atau tempat minum yang kuat dan bisa dipakai berulang kali. Hindari media bungkus plastik atau stereofoam (berasal dari minyak bumi dan susah untuk diuraikan).

29. Gunakan kertas lebih sedikit. Gunakan email internal Anda dan sofiware perkantoran un­tuk membuat laporan internal. Cetaklah laporan/presentasi hanya jika diperlu­kan untuk melakukan kesepakatanden­gan pihak luar.

30. Matikan peralatan kantor Anda. Matikan dari sumbernya­, Jangan dibuat stand by, matikan UPS dan trafo. Jika perlu cabut dari sumber listriknva.

31. Gunakan e-banking. Alihkan tagihan kartu kredit Anda melalui penagihan lewat email, beberapa bank di Indonesia sudah dapat melakukannya. Bank-bank di Indonesia saat ini umumnya telah menyediakan fasilitas e-banking yang sangat leng­kap. Kita bisa melakukan hampir semua transaksi pembayaran,transfer, pembe­lian voucher, dll melalui internet bank­ing, bahkan mobile banking.

32. Memaksimalkan penggunaan e-banking akan menghemat banyak waktu dan biaya Anda. Anda telah menghemat dan meyelamatkan banyak pohon dan konsumsi CO2 untuk proses pembuatan kertas. Anda juga menghemat sangat banyak konsumsi BBM yang dibutuh­kan untuk pergi ke bank atau ke ATM.

Mulailah belajar untuk meng­gunakan e-banking bila Anda belum biasa untuk menggunakannya. Jangan mengkhawatirkan masalah keamanan karena teknologi pengamananjaringan perbankan saat ini sudah sangat cang­gih. Tidak akan ada masalah dalam hal keamanan apabila Anda mengikuti den­gan baik cara-cara dan panduan yang disarankan untuk melakukan transaksi online dengan aman.

Bagi industri, mulailah untuk menggunakan sumber energi yang dapat diperbarui (tenaga angin, air, surya, dll). Gunakan peralatan yang hemat listrik dan hemat energi, serta buatlah kebijakan/per­aturan penghematan energi dan sum­ber daya di perusahaan Anda. Pilihlah teknologi yang ramah lingkungan, dan lakukanlah manajemen yang baik untuk menangani limbah industri Anda.

Edukasi karyawan Anda untuk terbiasa bertanggung jawab dalam penggunaan energi dan sumber daya perusahaan. Tingkatkanlah kesadaran mereka mengenai kecintaan terhadap lingkungan, tidak dengan hanya membuat peraturan dan hukuman.

Berkontribusilah bagi perlin­dungan dan keselamatan lingkungan sebagai bagian dari Corporate Social Responsibilty (CSR) perusahaan Anda. Lakukanlah program penanaman po­hon, pembersihan lingkungan, dll. Pada akhirnya hal tersebut juga akan mem­berikan keuntungan bagi perusahaan Anda karena citra perusahaan Anda akan terangkat sebagai perusahaan yang beradab dan berbudaya.

Dalam Perjalanan

33. Berlibur akan sangat menin­gkatkan jejak karbon Anda. Terutama jika dilakukan den­gan menggunakan pesawat. Berliburlah di dalam negeri dan gunakanlah trans­portasi darat! Hal ini dapat mengurangi banyak sekali emisi karbon.

Pesawat terbang merupakan pe­nyumbang gas rumah kaca yang lebih signifikan daripada mobil atau kenda­raan darat lainnya.

Pesawat terbang memberikan kontribusi yang cukup besar pada pemanasan global karena efek pelepasan CO2 di ketinggian dan asap dari mesin jet yang tertinggal hingga berjam-jam merupakan penangkap yang signifikan panas di atmosfer

34. Kurangi perjalanan bisnis. Teknologi sekarang sangat memungkinkan untuk melakukan teleconference, juga menyediakan begitu banyak metode berkomu­nikasi via internet. Ditambah lagi de­ngan makin murahnya biaya internet, Anda akan menghemat banyak pengeIuaran perjalanan Anda, dan tentunya mengurangi jejak karbon Anda secara signifikan. Pengecualian dapat dilakukan untuk transaksi yang membutuh­kan tandatangan Anda atau yang benar-­benar membutuhkan kehadiran Anda.

35. Gunakan handuk hotel Anda lebih dari satu hari. Anda akan menghemat salah satu sum­ber daya terpenting, yaitu air, dan juga mengurangi pencemaran akibat deter­jen yang dipakai. Lebih jauh lagi, Anda menghemat energi dari mesin pencuci dan pengering yang digunakan.

Mengemudi

36. Gunakan mobil antar jemput untuk sekolah anak Anda, hal ini akan sangat mengurangi beban BBM Anda, sopir, dan cicilan kendaraan. Jika belum ada, mungkin Anda bisa memulainva, dan menjadi­kan sebagai bisnis Anda

37. Kecil itu indah dan hemat. Jika Anda tidak bisa lepas dari penggunaan mobil, gunakanlah city car atay mobil dengan bahan bakar bio fuel, elektrik, hibrida, bah­kan hidrogen, tergantung dari kemam­puan Anda masing-masing. Tidak perlu membeli SUV besar 4 x 4 jika Anda tidak bekerja dipertambangan atau perkebu­nan. Gunakan kendaraan hibrida bila Anda mampu membelinya.

38. Ganti bahan bakar Anda. Gu­nakan bahan bakar alami atau yang dapat diperbarui (di Indonesia tersedia bio solar dan bio pertamax). Luar biasa jika bisa Anda bisa menggunakan bahan bakar hidrogen.

39. Cek tekanan angin ban dan jadwal service Anda. Dari be­berapa survei dipercaya menjaga kondisi mobil Anda pada kondisi optimal akan menghemat 5% penggu­naan bahan bakar Anda.

40. Sewa mobil saat diperlukan. Jika mobil bukan sarana utama maka menyewa adalah pilihan yang baik. Termasuk jika Anda hanya memerlukan kendaraan besar (Family Car atau SUV) untuk be­berapa kesempatan saja. Penghematan dari cicilan atau pun bahan bakar harian Anda akan sangat terasa.

41. Matikan mesin saat menunggu di sekolah anak Anda atau saat terjadi kemacetan total. Ini sangat sering terjadi. Panas saat menunggu bisa dikurangi dengan menggunakan kaca film yang baik atau penqhalang matahari yang banyak dijual ditoko aksesoris mobil. Atau parkirkan mobil Anda ditempat yang rindang.

42. Berbagilah! Carilah rekan kerJa. teman yang area kerjanya sejalan dengan tujuan kerja Anda. Anda bisa berbagi biaya perjala­nan dengan mereka.

43. Belajarlah mengemudi yang baik. Ganti perseneling lebih awal bisa mengu­rangi konsumsi BBM hingga 15%. Jika mendekati kemacetan atau lampu lalu lintas berhentilah perlahan bukan den­gan rem mendadak. Hindarkan menge­mudi dengan kasar. Pindahkan gigi saat mencapai 2500-3000 rpm. Dan menge­mudilah di batasan 1500-3000 rpm, be­berapa survei mendapatkan hasil yang memuaskan dalam kehematan BBM dalam range tersebut.

Elektronik

44. Go rechargeable, gunakan peralatan dengan baterai yang bisa diisi ulang. Jika harus menggunakan yang satu kali buang gu­nakan lithium-ion (Li-Ion) and nickel metal hydride (NiMH) sangat hemat bi­aya, effective.

45. Utamakan hemat energi saat membeli peralatan elektronik. Misalnya pilihlah TV LCD daripada TV CRT (TV tabung konven­sional). Carilah AC atau kulkas dengan konsumsi listrik terendah, dll. Saat ini tidak terlalu sulit untuk menemu­kan produk elektronik hemat energi karena produsen beramai-ramai mulai memfokuskan strategi pemasarannya ke produk-produk seperti itu. Lihat saja dari seberapa sering Anda melihat iklan-iklan AC hemat energi di media cetakmaupun elektronik.

46. Gunakan lebih lama, jangan mudah berganti alat elektronik yang memiliki fungsi sama. Jika dilakukan, donasikan barang Anda yang lama.

Alat Kebersihan

47. Cleaner, greener, meaner meskipun masih lebih mahal, produk kebersihan yang ra­mah lingkungan sudah mulai hadir di supermarket. Belilah bila Anda mampu. Sebenarnya cuka dan baking soda bisa digunakan untuk pembersihan hampir barang apapun. Campurlah cuka den­gan air hangat (50:50), larutan cuka-air tersebut dapat digunakan sebagai pem­bersih serbaguna. Baking sodabisa di­gunakan untuk membersihkan bau pada karpet.

48. Pastikan rumah Anda memiliki sirkulasi udara yang baik. Ini sangat penting agar energi dan racun sekitar kita cepat bersih. Ter­utama saat membersihkannva.

49. Untuk kesegaran ruangan, tempatkan tumbuhan yang bisa hidup di dalam ruangan, akan sangat membantu kesegaran ling­kungan Anda.

50. Untuk penanganan barang beracun, segera hubung dinas kebersihan atau lingkungan di lingkungan Anda. ­

Solusi Global Warming

Setelah rentetan fakta-fakta menyeramkan yang telah dibahas sebelumnya, kini kita sampai pada pertanyaan yang ter­penting: Adakah solusi dari semua permasalahan ini? KABAR BAIK UNTUK KITA SEMUA: ADA SOLUSI UNTUK MENGHENTIKAN GLOBAL WARMING, dan saat ini KITA MASIH PUNYA KESEMPATAN UNTUK MELAKUKANNYA. Yang kita butuhkan hanyalah KEMAUAN YANG KUAT UNTUK BERUBAH!

Pada dasarnya, yang harus kita lakukan adalah mengurangi semaksimal mungkin segala ak­tifitas yang menghasilkan emisi gas rumah kaca. Ada 5 (lima) hal utama yang dapat Anda lakukan untuk menyelamatkan planet bumi:

  1. Berhenti atau kurangilah makan daging!

    Dalam laporannya yang berjudul Livestock’s Long Shadow : Enviromen­tal lssues and Options (dirilis Novem­ber 2006), PBB mencatat bahwa 18% dari pemanasan global yang terjadi saat ini disumbangkan oleh in­dustri peternakan, yang mana lebih besar dari­pada efek pemanasan global yang dihasilkan oleh seluruh alat transportasi dunia digabungkan! PBB juga menambahkan bahwa emisi yang dihitung hanya berdasarkan emi­si CO2 yang dihasilkan, padahal selain sebagai kontributor CO2 yang hebat, industri peternakan juga merupakan salah satu sumber utama pencemaran tanah dan sumber-sumber air bersih.

    Sebuah laporan dari Earth Insti­tute menegaskan bahwa diet berbasis tanaman hanya membutuhkan 25% energi yang dibutuhkan oleh diet ber­basis daging. Penelitian yang dilaku­kan Profesor Gidon Eshel dan Pamela Martin dari Universitas Chicago juga memberikan kesimpulan yang sama: mengganti pola makan daging dengan pola makan vegetarian 50% lebih efek­tif untuk mencegah pemanasan global dari pada mengganti sebuah mobil SUV dengan mobil hibrida.

    Seorang vegetarian dengan standar diet orang Amerika akan menghemat 1,5 ton emisi rumah kaca setiap tahunnya!

    Seorang vegetarian yang mengendarai SUV ffummer ma­sih lebih bersahabat dengan lingkungan daripada seorang pe­makan dagrng yang mengendarai sepeda!

  2. Batasilah emisi karbon dioksida!

    Bila memungkinkan, carilah sumber-sumber energi alternatif yang tidak menghasilkan emisi CO2 seperti tenaga matahari, air, angin, nuklir, dan lain-lain.

    Bila terpaksa harus mengguna­kan bahan bakar fosil (yang mana akan menghasilkan emisi CO2), gunakanlah dengan bijak dan efisien. Hal ini ter­masuk menghemat listrik dan energi, apalagi Indonesia termasuk negara yang banyak menggunakan bahan ba­kar fosil (minyak, batubara) untuk pembangkit listriknya.

    Matikanlah peralatan listrik ke­tika tidak digunakan, gunakan lampu hemat energi, dan gunakanlah panel suryasebagaienergi alternatif.

  3. Tanamlah lebih banyak pohon!

    Tanaman hijau menyerap CO2 dari atmosfer dan menyimpannya dalam jaringannya. Tetapi setelah mati mereka akan melepaskan kembali CO2 ke udara. Lingkungan dengan banyak tanaman akan mengikat CO2 dengan baik, dan harus dipertahankan oleh generasi mendatang. Jika tidak, maka karbon yang sudah tersimpan dalam tanaman akan kembali terlepas ke at­mosfer sebagai CO2.

    Peneliti dari Louisiana Tech Uni­versity menemukan bahwa setiap acre pepohonan hijau dapat menangkap karbon yang cukup untuk mengimba­ngi emisi yang dihasilkan dari meng­endarai sebuah mobil selama setahun.

    Sebuah studi yang dilakukan oleh layanan perhutanan di Amerika Serikat juga menunjukkan bahwa penanaman 95.000 pohon yang dilaku­kan di dua kota kecil di Chicago mem­berikan udara yang lebih bersih dan menghemat biaya yang berhubungan dengan pemanasan dan pendinginan udara sebesar lebih dari US$38 juta dalam 30 tahun ke depan.

  4. Daur ulang (recycle) dan gunakan ulang

    Kalkulasi yang dilakukan di Ca­lifornia menunjukkan bahwa apabila proses daur ulang dapat diterapkan hingga di level negara bagian Califor­nia, maka energi yang dihemat cukup untuk memberikan suplai energi bagi 1,4 juta rumah, mengurangi 27.047 ton polusi air, menyelamatkan 14 juta po­hon, dan mengurangi emisi gas rumah kaca hingga setara dengan 3,8 juta mo­bil!.

  5. Gunakan alat transportasi alternatif untu mengurangi emisi karbon

    Penelitian yang dilakukan Uni­versitas Chicago menunjukkan bahwa beralih dari mobil konvensional kemo­bil hibrida seperti Toyota Prius dapat menghemat1ton emisi per tahun.

    Mengkonsumsi makanan produk lokal akan mengurangi emisi dalam jumlah yang cukup signifikan. Pene­litian yang dilakukan oleh Iowa State University pada tahun 2003 me­nemukan bahwa makanan non-lokal rata-rata menempuh 1.494 mil sebe­lum dikonsumsi, bandingkan dengan makanan lokal yang hanya menempuh 56 mil. Bayangkan betapa banyak emisi karbon yang dihemat dengan perbe­daan 1.438 mil tersebut.

    Gunakan sepeda sebanyak yang Anda bisa sebagai metode transpor­tasi. Selain menghemat banyak energi, bersepeda juga merupakan olah raga yang menyehatkan.

Berubahlah!

Satu hal lain yang sangat penting disamping lima hal yang dapat Anda lakukan di atas adalah keinginan dan motivasi Anda sendiri untuk berubah.
Saran-sarandi atas tidak akan berarti jika hanya menjadi bahan ba­caan tanpa tindakan yang nyata. Kita harus benar-benar mulai mempraktek­kannya dalam kehidupan sehari-hari. Anda tidak perlu mengambil langkah ekstrim untuk langsung berubah ha­nya dalam semalam bila hal tersebut terlalu berat bagi Anda. Lakukanlah secara bertahap tetapi konsisten de­ngan komitmen Anda.

Jadilah contoh nyata bagi ling­kungan dan orang-orang di seki­tar Anda. Contoh dan praktek yang Anda berikan sangat penting untuk menginspirasi banyak orang lainnya untuk berubah pula. Berikanlah in­formasi kepada orang-orang disekitar Anda sehingga mereka dapat mengerti mengenai konsekuensi dari pola hidup mereka. Dan berilah mereka dorongan untuk mencoba pola hidup mulia yang akan menyelamatkan planet kita ter­cinta ini.

Masalah Lingkungan dan Solusinya di Propinsi Bengkulu, Bangka Belitung dan Lampung

Pendahuluan

Berbagai bencana yang terjadi di Indonesia akhir-akhir ini perlu dicermati oleh semua pihak. Salah satu sebab timbulnya bencana di tanah air adalah dikarenakan adanya kerusakan ekosistem/lingkungan yang mengakibatkan ketidakseimbangan ekosistem. Untuk mengurangi bencana atau mengurangi kerugian akibat bencana tidak ada jalan lain selain memperbaiki lingkungan yang telah rusak. Tentunya hal ini memerlukan partisipasi semua pihak.

Masalah lingkungan di Propinsi Bengkulu

Masalah utama lingkungan di Propinsi Bengkulu adalah kerusakan hutan, termasuk di dalamnya hutan lindung, TNKS, hutan mangrove dan hutan pantai. Kerusakan hutan ini disebabkan oleh antara lain pembalakan liar (illegal logging), konversi hutan menjadi berbagai usaha seperti perkebunan, tambak, permukiman,

Tabel 1. Masalah lingkungan di Propinsi Bengkulu

No.

Deskripsi Permasalahan

Lokasi

Alternatif Penanganan Masalah

1.

Asap oleh kebakaran hutan dan lahan

Penggunaan masker, pencegahan kebakaran hutan, pengubahan system pengolahan lahan.

2.

Kerusakan hutan mangrove/bakau

Reboisasi berbasis masyarakat, penegakan hukum.

3.

Kerusakan hutan pantai

Reboisasi berbasis masyarakat, penegakan hukum.

4.

Kerusakan terumbu karang

Penegakan hukum, perbaikan ekosistem terumbu karang.

5.

Kebakaran hutan

Pengubahan system pengolahan lahan, penyuluhan, peningkatan pengawasan hutan

6.

Penebangan liar

Peningkatan pengawasan, penegakan hukum

7.

Kelangkaan RTH

Penanaman pohon

8.

Kerusakan hutan

Reboisasi berbasis masyarakat, penegakkan hukum, peningkatan pengawasan hutan.

9.

Banjir

Pembuatan peta rawan banjir, pem-bersihan drainase, normalisasi su-ngai, rehabilitasi drainase terpadu.

10.

Persampahan

Pengelolaan sampah menjadi produk, pemilahan sampah, daur ulang sampah anorganik.

kawasan industri, wisata dll. Solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut antara lain adalah reboisasi berbasis masyarakat. Artinya, kegiatan reboisasi atau perbaikkan ekosistem hutan menyertakan masyarakat sekitar, yang pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Selain itu, peningkatan pengawasan hutan dan penegakkan hukum amat penting bagi suksesnya perbaikkan ekosistem hutan.

Akibat kerusakan hutan di Propinsi Bengkulu telah terasa seperti banjir di musim hujan dan kekurangan air di musim kemarau, berkurangnya keanekaragaman hayati, menurunnya mutu air di DAS dll. Disamping itu, di beberapa tempat akibat kegiatan di hulu sungai seperti pertambangan batubara dan perkebunan telah menurunkan mutu air sungai padahal sungai tersebut digunakan sebagai sumber air minum PDAM.

Kerusakan terumbu karang di Propinsi Bengkulu masih tergolong kerusakan ringan. Namun demikian, untuk mencegah kerusakan lebih lanjut perlu dipikirkan berbagai kebijakan untuk mempertahankan terumbu karang di Propinsi Bengkulu.

Masalah lain yang tidak kalah pentingnya adalah masalah pengelolaan sampah. Pengelolaan sampah masih perlu ditingkatkan. Meskipun telah ada program Adipura, namun pada kenyataannya program ini masih belum mampu meningkatkan kebersihan dan keteduhan kota secara nyata. Keberhasilan pengelolaan sampah disamping ditegakkannya Perda yang ada, juga perlu melibatkan masyarakat yang kegiatan ini dapat dijadikan sumber pendapatan yang dapat diandalkan.

Masalah Lingkungan dan Solusinya di Propinsi Babel

Kerusakan hutan mangrove di sepanjang pantai Bangka Belitung perlu segera ditangani dengan sungguh-sungguh. Hutan mangrove banyak yang rusak misalnya di Kayu Arang, Kelapa, Bangka Barat. Lahan mangrove ini biasanya dibabat untuk penggalian tambang inkonvensional. Akibatnya Dermaga Kayu Arang mulai rusak akibat abrasi. Hal ini juga terjadi di muara sungai Kurau, Koba, Bangka Tengah, dan daerah aliran sungai (DAS) Perimping, Riau Silip, Bangka.

Akibat dari rusaknya hutan mangrove antara lain berkurangnya populasi kepiting, rajungan dan hewan-hewan yang habitatnya di muara. Berdasarkan data Dinas Pertanian dan Kehutanan Bangka Belitung, luas hutan mangrove yang rusak akibat penambangan dan penebangan liar sekitar 36.000 hektar dari total 120.000 hektar hutan mangrove.

Tabel 2. Masalah lingkungan dan solusinya di Propinsi Babel

No.

Deskripsi Permasalahan

Lokasi

Alternatif Penanganan Masalah

1.

Pencemaran oleh kendaraan bermotor

Pangkal Pinang

2.

Pencemaran air oleh limbah rumah tangga/pasar

Pangkal Pinang

Pembuatan IPAL terpadu

3.

Kerusakan hutan mangrove/bakau

Belitung. Tj Pandang

Pembuatan papan larangan pemakaian hutan mangrove untuk kawasan komersial, pembuatan batas zona hutan mangrove, rehabilitasi hutan mangrove

4.

Pencemaran air tanah

Pangkal Pinang

Pembuatan IPAL terpadu


Tabel 2. Masalah lingkungan dan solusinya di Propinsi Babel

No.

Deskripsi Permasalahan

Lokasi

Alternatif Penanganan Masalah

5.

Kerusakan DAS

Bangka Barat

Pembangunan zona penyangga sekitar DAS

6.

Kerusakan lingkungan dari pertambangan dari golongan C dan Peti

Bangka Tengah

Bangka Selatan

Reboisasi, revegetasi, penegakan hukum.

7.

Lahan kritis

Bangka Tengah

Bangka Selatan

Bangka Barat

Reboisasi, revegetasi, normalisasi sungai.

8.

Kelangkaan RTH

Pangkal Pinang

Penanaman tanaman penghijauan pada jalan protocol, pembuatan hutan kota, pilot project kawasan RTH.

9.

Penebangan liar

Bangka Selatan

Penegakkan hukum, peningkatan pengawasan.

10.

Banjir

Pangkal Pinang

Pembuatan sumur-sumur resapan di kawasan pemukiman, rehabilitasi saluran drainase, membangun kawasan penyangga untuk menampung limpasan air hujan.

Kelangkaan RTH terutama di Pangkal Pinang perlu mendapatkan perhatian yang serius. RTH berguna terutama bagi produksi oksigen, penyaring debu, polusi udara, resapan air dll. Untuk itu disarankan untuk melakukan penghijauan terutama di jalan protokol, pembuatan hutan kota, dan pembangunan kawasan RTH.

Masalah Lingkungan dan Solusinya di Propinsi Lampung

Jika kita rangkum dari table 3, maka dapat kita simpulkan bahwa masalah utama yang harus segera diperbaiki adalah kerusakan ekosistem/lingkungan wilayah pesisir yang meliputi kerusakan terumbu karang, hutan mangrove, pesisir pantai dan pencemaran laut.

Tabel 3. Masalah lingkungan dan solusinya di Propinsi Lampung

No.

Deskripsi Permasalahan

Lokasi

Alternatif Penanganan Masalah

1.

Pencemaran oleh kendaraan bermotor

Lampung Tengah

Bandar Lampung

Pengukuran mutu udara

2.

Pencemaran di DAS oleh industri

Lampung Tengah

Lampung Utara

Tulang Bawang

Pemantauan berkala

Pengukuran berkala

3.

Pencemaran laut

Bandar Lampung

Pengukuran berkala

4.

Pencemaran air oleh limbah rumah tangga/pasar

Perkotaan

Pemberdayaan masyarakat

Tata Ruang

5.

Kerusakan hutan mangrove/bakau

Pantai Timur

Pemberdayaan masyarakat

Rehabilitasi yang sistematis


Tabel 3. Masalah lingkungan dan solusinya di Propinsi Lampung

No.

Deskripsi Permasalahan

Lokasi

Alternatif Penanganan Masalah

6.

Kerusakan pesisir pantai

Pantai Timur

Tulang Bawang

Pantai Barat

Rehabilitasi yang sistematis

7.

Kerusakan terumbu karang

Pantai Timur

Tulang Bawang

Pantai Barat

Rehabilitasi yang sistematis

8.

Pencemaran air tanah

Bandar Lampung

Rehabilitasi yang sistematis

9.

Kerusakan lingkungan dari pertambangan dari golongan C dan Peti

Lampung Tengah

Lampung Selatan

Tanggamus

Rehabilitasi yang sistematis

10.

Kerusakan DAS

Lampung Tengah

Tanggamus

Rehabilitasi

11.

Penebangan liar

Lampung Barat

Peningkatan pengawasan dan penegakkan hukum

12

Lahan kritis

Bandar Lampung

Lampung Tengah

Rehabilitasi

12.

Kelangkaan RTH

Bandar Lampung

Tata Ruang

13.

Persampahan

Bandar Lampung

14

AMDAL

Seluruh Kab/Kota di Lampung

Pelatihan aparat

Kontrol

15

Banjir

Lampung Tengah

Bandar Lampung

Masalah di Tiga Propinsi

Dari pembahasan di tiga propinsi ini, maka dapat disarikan bahwa masalah utama pada ketiga propinsi ini adalah kerusakan ekosistem wilayah pantai pesisir, kelangkaan RTH di beberapa tempat/kota, penebangan liar yang berarti kerusakan hutan, banjir. Keempat kerusakan tersebut mengakibatkan terjadinya menurunnya keanekaragaman hayati. Banjir yang menimpa ketiga propinsi ini sebenarnya sebagai akibat dari kerusakan ekosistem seperti hutan, drainase yang kurang baik – baik karena tata drainase yang kurang baik maupun tersumbatnya saluran oleh sampah/gulma dan sedimentasi–, dan sebab lain.

Dari ketiga propinsi, masalah yang serius yang harus segera ditangani adalah perbaikkan ekosistem wilayah pesisir, baru jika masih ada dana maka masalah yang lain dapat ditangani.

Untuk memperbaiki ekosistem wilayah pesisir perlu dilakukan pembangunan sumberdaya pesisir dan lautan secara berkelanjutan, pengelolaan sumberdaya berbasis masyarakat, dan pengembangan iptek dan budaya bahari. Pelibatan masyarakat sebagai subjek sentral dan kemitraan antara masyarakat pantai dengan LSM dan pemerintah merupakan suatu kesepakatan dan komitmen untuk mendukung kegiatan pengelolaan sumberdaya pesisir dan lautan secara berkelanjutan. Otonomi daerah haruslah dipersepsikan sebagai upaya pengembalian hak-hak masyarakat daerah. Oleh karena itu, diharapkan semua Perda yang berkaitan dengan pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya pesisir, pantai dan pulau-pulau kecil haruslah berdasarkan hasil rumusan dari masyarakat local. Berikutnya, intervensi Negara yang berlebihan sudah harus diakhiri, sehingga masyarakat benar-benmar menjadi pelaku utama dalam semua aspek pembangunan. Khusus untuk pemerintah daerah, disarankan agar pengelolaan pesisir, pantai dan pulau-pulau kecil menjadi prioritas utama dalam rencana pembangunan daerah.

Daftar Pustaka

Anonimus. 2000. Prosiding Konperensi Nasional II Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan Indonesia.

Kompas. 2006. Perusakan Mangrove di Bangka Terus Berlangsung. Kompas 26-5-2006.

PSL Bangka Belitung. 2007. Permasalahan dan solusi pengelolaan lingkungan hidup di Propinsi Bangka Belitung. Pertemuan PSL PT se-Sumatera tanggal 20 Februari 2006 di Pekanbaru.

PSL Lampung. 2007. Permasalahan dan solusi pengelolaan lingkungan hidup di Propinsi Lampung. Pertemuan PSL PT se-Sumatera tanggal 20 Februari 2006 di Pekanbaru.

Santoso, U. 2007. Permasalahan dan solusi pengelolaan lingkungan hidup di Propinsi Bengkulu. Pertemuan PSL PT se-Sumatera tanggal 20 Februari 2006 di Pekanbaru.

Santoso, U. 2007. Hutan mangrove, permasalahan dan solusinya. Acara Diskusi PSL dan Lembaga Pengelola Lingkungan Hidup Daerah, Batam.